PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Aceh

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Aceh

Kepala BPSIP Aceh Ikuti Rapim B Konsolidasi Internal BSIP




[Jakarta, 6 Maret 2024] - Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian, melaksanakan kegiatan Rapat Pimpinan dalam rangka konsolidasi internal dan koordinasi pelaksanaan Program dan Kegiatan TA. 2024. Rapim tersebut memuat agenda berisi Progres Kegiatan TA 2024 dan Rancangan Awal Renja BSIP TA 2025. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 4 Maret 2024, bertempat di ruang rapat sekretariat BSIP. Kegiatan Rapim tersebut dipimpin langsung oleh Kepala BSIP Kementan, Prof. (R). Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si didampingi Sekretaris BSIP Kementan, Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA dan dihadiri oleh Kepala Pusat Standardisasi, Kepala Balai Besar, Kepala Balai Pengujian, Kepala Balai Penerapan Selindo, serta Direktur ICARE. Serta turut hadir Kepala BPSIP Aceh Firdaus S.P., M.Si beserta Kepala BPSIP lainnya.
 
Kepala BSIP (Prof. (R). Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si.), menyampaikan Indonesia saat ini sedang krisis pangan. Produksi beras terbatas sehingga harganya mahal. Hal ini disebabkan karena luas tanam yang biasanya diatas 1 juta hektar tetapi saat ini dibawah 1 juta hektar. Meskipun produksi surplus pada bulan-bulan tertentu, namun tidak bisa mengimbangi nilai produksi yang kurang di bulan lainnya dan memenuhi kebutuhan konsumsi beras. Lebih lanjut disampaikan bahwa BSIP memiliki peran strategis khususnya dalam mengawal percepatan tanam dan cetak sawah dalam kurun waktu 3 bulan ke depan. "Ini merupakan moment yang tepat bagi BSIP, memberikan sumbangsih kepada negara. Semua orang dikerahkan untuk mengerjakan PAT, Oplah, Cetak sawah dalam waktu 3 bulan. Kabadan, Kapus, Kabalai, Fungsional akan dievaluasi dalam pelaksanaan percepatan tanam, cetak sawah dan optimalisasi alsintan", ujar Fadjry.
 
Selain itu, Rapim juga membahas terkait beberapa program strategis, salah satunya adalah Integrated Corporation of Agricultural Resources Empowerment (ICARE). Dalam arahan Kepala BSIP menyampaikan bahwa program ICARE harus tetap berjalan, termasuk skema Competitive Grant, serta UPBS harus berjalan lebih cepat. Beliau mengharapkan program ICARE dapat berjalan sesuai skema Competitive Grant, dan BSIP di provinsi serta UPT BSIP lain bersama-sama dapat mensukseskan program ICARE tersebut.